Karantina Pertanian

KONSEP UJI PENDAHULUAN MODIFIKASI MAKANAN
Paraeucosmetus pallicornis  OPTK  A2 pada BENIH PADI

ABDUL MUBARAQ IRFAN, SP

ABSTRAK

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor  3/Permentan/OT.140/12/2011, tentang  Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), Kepik Hitam Paraeucosmetus pallicornis merupakan OPTK kategori A2 golongan II. Inang utama  adalah padi (Oryza sativa). Media pembawanya yaitu bulir atau buah padi dan di Indonesia terdapat di Sulawesi, sedangkan di luar negeri terdapat di Malaysia dan Philipina. Serangga ini termasuk dalam Kelas  insect, ordo hemiptera, family lygaeidae, spesies Paraeucosmetus pallicornis.
Penelitian ini bertujuan mengetahui modifikasi makanan yang disenangi oleh Paraeucosmetus pallicormis  (OPTK A2) dan untuk mendeteksi bentuk dan warna telur yang terbawa benih sebagai uji pendahuluan agar memudahkan dalam merumuskan tindakan perlakuan karantina yang  tepat.
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih padi, akuades, susu putih, madu, telur  ayam, kain kasa dan spon, stoples, neraca analitik, pisau, pinset, pipa 1 inci, cawan petri, dan peralatan lainnya.  Metode penelitian ini adalah pembuatan ekstrak modifikasi makanan yang mungkin disenangi Paraeucosmetus pallicormis, Penelitian ini dilakukan sebanyak 5 kali ulangan dengan menggunakan metode RAL. Bahan makanan tersebut adalah madu tanpa campuran, telur tanpa campuran, madu + telur, madu + susu putih, madu + susu putih + telur, Setelah campuran makanan telah selesai disiapkan kemudian tiap makanan di rendam dengan spon  agar makanan menyerap ke dalam spon hingga merata.    
Setelah campuran makan sudah disiapkan, buat wadah tempat serangga seperti microwave kemudian bagian pinggir microwave diberi lubang sebanyak 5 lubang sesuai dengan jumlah makanan yang disiapkan,  setiap lubang  disambung pipa ukuran 1 inci dengan panjang 15 cm, bagian ujung pipa ditutup dengan menggunakan kain kasa agar sirkulasi oksigen tetap lancar, bagian atas microwave juga ditutup dengan menggunakan kain kasa, makanan dimasukkan kedalam pipa tersebut, setelah itu masukkan spon dan benih padi yang dimodifikasi seperti serasah sebagai sarang serangga dan untuk meletakkan telur.
Setelah wadah disiapkan ambil beberapa serangga indicator dan dimasukkan ke dalam wadah kemudian diamati  untuk melihat dan menghitung jumlah serangga yang tertarik makanan dan mengamati jumlah telur yang diletakkan pada benih padi.
Kata kunci : Uji makanan  Paraeucosmetus pallicornis

PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan produksi demi kesejahteraan masyarakat. Peningkatan produksi dirasakan sangat perlu untuk memenuhi kebutuhan penduduk yang semakin meningkat. Selain itu, peningkatan produksi pertanian bertujuan untuk mengurangi impor bahan makanan, juga meningkatkan devisa dalam rangka mendukung pembangunan nasional. Beras merupakan bahan makanan pokok bagi penduduk Indonesia, karena sebagian besar mengkonsumsinya sebagai sumber karbohidrat, sehingga beras menjadi komoditi strategis, kekurangan persediaan beras dapat mengganggu stabilitas negara, terutama pada aspek keamanan dan sosial ekonomi.
Di Sulawesi Selatan terdapat beberapa serangga hama utama pada tanaman padi diantaranya: Penggerek batang padi putih (Scirpophaga innotata), Ulat grayak (Spodoptera litura), Walang sangit (Leptocorisa oratorius), Wereng hijau (Nepottetix virescens), Hama putih (Nympula depunctalis) dan Tikus (Rattus-rattus argentiventer). Beberapa tahun terakhir berkembang serangan hama minor yaitu Kepinding tanah (Scotinophara coartata) (Kalshoven, 1981; Suharto, 2007). Ditambah dengan munculya hama baru yang biasanya oleh petani disebut dengan Kepik hitam ( Paraeucosmetus pallicornis).
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor  3/Permentan/OT.140/12/2011, tentang  Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), Kepik Hitam Paraeucosmetus pallicornis merupakan OPTK kategori A2 golongan II, A2 artinya hama tersebut sudah terdapat di dalam wilayah Indonesia dan masih terbatas pada area tertentu sementara golongan II artinya dapat dibebaskan dari tanaman inang dengan perlakuan. Inang utama Paraeucosmetus pallicornis adalah padi (Oryza sativa). Adapun media pembawanya yaitu bulir atau buah padi dan di Indonesia terdapat di Sulawesi. Sedangkan di luar negeri, terdapat di Malaysia dan Philipina.
            Palealu (1991) dalam Baskoro (2009) telah melakukan penelitian tentang bionomi kepik  P. pallicornis hasilnya yaitu telurnya berbentuk lonjong, berwarna jingga, berukuran panjang 1 mm dan lebar 0,3 mm. Jumlah telur yang diletakkan oleh setiap betina ± 17 butir. Stadium telur berlangsung 6-9 hari. Nimfa  P. pallicornis berbentuk ramping dan berwarna hitam menyerupai serangga dewasanya, kecuali instar awalnya yang berwarna merah. Nimfa terdiri dari lima instar. Instar 1 berukuran panjang 1,5 mm, sedangkan instar 5 berukuran panjang 6,4 mm. Lama perkembangan nimfa rata-rata 30 hari. Kepik dewasa berukuran panjang 7 – 7,5 mm. Femur tungkai depan agak membesar serta mempunyai duri delapan buah, tungkai tengah berukuran lebih kecil daripada tungkai belakang. Masa pra-oviposisi sekitar 2 hari, masa peneluran 8 hari, lama hidup imago betina 13 hari dan  yang jantan 6 hari. Dengan demikian siklus hidup kepik jantan rata-rata 38 hari dan betina 45 hari.
            Nimfa dan imago aktif pada pagi dan senja hari. Pada siang hari nimfa dan imago bersembunyi pada pangkal batang. Nimfa instar awal (1-2) umumnya berada pada pangkal batang, mengisap cairan pangkal batang tanaman. Nimfa instar berikutnya dan imago merusak bulir dengan menusukkan stiletnya ke dalam bulir sambil menghisap cairan gabah. Kepik Hitam/Kepik Biji mempunyai karakteristik yaitu panjang tubuh 6-7  mm, tipe alat mulut menusuk menghisap, antena terdiri dari 4 ruas dan warna tubuh didominasi warna hitam dengan sedikit corak kuning keemasan. Ciri khusus lainnya adalah femur (paha) pada tungkai depan cenderung membesar dan masing-masing mempunyai 4 duri (spina) agak besar dan 4 duri kecil. Kepala berbentuk oval dengan mata ocelli yang menonjol. Kepik hitam aktif pada pagi dan senja hari. Pada siang hari berlindung di pangkal batang/rumpun padi atau pada vegetasi rerumputan di permukaan tanah. Nimfa instar instar-1 dan -2 umumnya berada pada pangkal batang, mengisap cairan tanaman padi dan rerumputan. Nimfa instar berikutnya dan imago merusak bulir padi. Di lapangan lebih banyak ditemukan pada fase matang susu terutama pada kondisi lembab dan cocok bagi kehidupan kepik hitam (Rauf, 2008)

Kebutuhan Nutrisi pada Serangga

Pada umumnya serangga memiliki kebutuhan nutrisi sama seperti binatang lain. Keseimbangan nutrisi sangat penting pada semua penelitian serangga. Serangga merespon ketidakseimbangan nutrisi dalam tiga cara: 1) serangga dapat merubah jumlah total makanan yang dicerna, 2) serangga dapat pindah dari satu makanan ke makanan lain dengan keseimbangan nutrisi yang berbeda, dan 3) serangga dapat mengatur efektifitas nutrisi. Dibutuhkannya keseimbangan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan asam amino, berhubungan dengan makanan alami dari serangga. Serangga predator memiliki kebutuhan asam amino yang tinggi sama seperti dengan karbohidrat, yang dibutuhkan adalah kandungan protein dari jaringan binatang mangsa. Serangga herbivora secara umum membutuhkan jumlah yang hampir setara antara protein, asam amino dan karbohidrat seperti Orthoptera, Coleoptera, dan Lepidoptera. Serangga pengorok atau serangga gudang memiliki kebutuhan yang tinggi terhadap karbohidrat. Kebutuhan nutrisi serangga dapat berubaha sewaktu-waktu, tergantung pada pertumbuhan, reproduksi, diapauses atau perpindahan. Biasanya serangga pada fase larva awal membutuhkan kandungan nitrogen yang tinggi dibandingkan pada fase akhir.
Serangga membutuhkan sumber arginin, histidin, leusin, isoleusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptopan, dan valin (semua dalam bentuk L), asam amino esensial yang sama juga dibutuhkan oleh binatang yang lebih besar. Jika salah satu saja dari asam amino esensial tersebut tidak ada, pertumbuhan dan perkembangan pada Pectinophora gossypiella, Helicoverpa zea, Myzuz persicae, Tribolium confusum dan Apis mellifera akan terhambat. Terkadang, asam amino non-esensial juga memacu pertumbuhan, karena optimalisasi dari keseimbangan nutrisi dan proses biokimia yang terjadi dipusatkan pada sintesis asam amino non-esensial. Sebagai contoh, alanin dan glisin atau sering dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal pada Bombyx mori. Beberapa asam amino penting dalam morfogenesis. Hal tersebut dibuktikan bahwa tirosin penting untuk sklerotisasi kulit ari dan triptopan untuk pembentukkan pigmen. Asam amino lain diketahui sebagai neutrotransmitter seperti asam γ-aminobutyric dan glutamate. Proline penting untuk perkembangan dan sebagai sumber energi untuk Culex spp. dan beberapa spesies Diptera. Asam aspartat dan asam glutamik penting untuk Phormia sp. dan B. mori (Genc, 2006).  Hampir semua serangga membutuhkan tingkat protein yang optimum untuk pertumbuhannya, tapi kebutuhan untuk masing-masing spesies berbeda. Serangga membutuhkan protein untuk kebutuhan strukturalnya, sebagai enzim, reseptor, untuk kebutuhan transport dan penyimpanan (Chapman, 1998). Beberapa serangga mencerna protein dari makanan untuk mendapatkan asam amino. Haydak (1953) dalam Genc (2006) menjelaskan bahwa pada kecoa saat kebutuhan protein terbatas, pertumbuhannya terbatas, tapi hanya mengalami pemanjangan tubuh. Kecoa amerika tumbuh cepat pada saat protein berada pada kisaran 49-78%, tapi hanya dapat  bertahan hidup pada saat protein berada pada kisaran 22-24%. Protein dibutuhkan serangga betina dewasa agar ovari dan telur matang. Protein sangat penting untuk menghasilkan ‘Juvenile Hormon’ yang dibutuhkan untuk perkembangan ovari dan telur. Serangga jantan biasanya tidak membutuhkan protein untuk mematangkan sperma saat tumbuh dewasa.
Kandungan Nutrisi Telur Telur ayam merupakan yang paling umum dikonsumsi dan sangat bernutrisi tinggi. Telur ayam banyak mengandung berbagai jenis protein berkualitas tinggi termasuk mengandung semua jenis asam amino esensial bagi kebutuhan manusia. Juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, termasuk vitamin A, riboflacin, asam folat, vitamin B6, vitamin B12, choline, besi, kalsium, fosfor dan potasium. Telur ayam juga merupakan makanan termurah sumber protein yang lengkap. Satu butir telur ayam berukuran besar mengandung sekitar 7 gram protein. Kandungan vitamin A, D dan E terdapat dalam kuning telur. Telur memang dikenal menjadi salah satu dari sedikit makanan yang mengandung vitamin D. Satu kuning telur besar mengandung sekitar 60 kalori dan putih telur mengandung sekitar 15 kalori. Satu kuning telur besar mengandung dua per tiga jumlah kolesterol harian yang dianjurkan yaitu 300 mg. Lemak dalam telur juga terdapat dalam bagian kuning telur. Satu kuning telur juga mengandung separuh jumlah choline harian yang dianjurkan. Choline merupakan nutrisi yang penting untuk perkembangan otak dan juga sangat penting untuk wanita hamil dan menyusui untuk memastikan perkembangan otak janin yang sehat.
Karbohidrat madu termasuk tipe sederhana. Rata-rata komposisinya adalah 17,1 persen air; 82,4 persen karbohidrat total; 0,5 persen protein, asam amino, vitamin, dan mineral. Karbohidrat tersebut utamanya terdiri dari 38,5 persen fruktosa dan 31 persen glukosa. Sisanya, 12,9 persenkarbohidrat yang terbuat dari maltose, sukrosa, dan gula lain. Sebagai karbohidrat, satu sendok makan madu dapat memasok energi sebanyak 64 kalori.
Asam amino esensial dan non-esensial

Tabel asam amino esensian dan non-esensial
Esensial
Non-esensial
Arginin
alanin
Histidin
Asparagin
Isoleusin
Aspartat
Leusin
Sistin
Lisin
Glutamate
Metionin
Glisin
Fenilalanin
Histidin
Treonin
Prolin
Triptopan
Serin
valin
Tirosin




Tidak ada komentar:

Posting Komentar